HATI-HATI OBESITAS BISA KEKURANGAN
ZAT GIZI
By, DR. Hiromi Shinya, MD
Banyak
orang pada masa yang berkecukupan ini sebenarnya adalah korban kekurangan
zat-zat gizi. Mereka mengalami
malnutrisi bahkan saat kelebihan berat badan Pola makan Sebagian besar orang
yang terdiri dari makanan berbasis hewani atau daging susu sapi dan produk susu
dan biji-bijian olahan atau nasi putih roti dan pasta yang terbuat dari tepung
olahan adalah penyebabnya. Orang-orang
dengan pola makan ini biasanya kekurangan :
a. 1. air dan enzim
b. 2. mineral dan vitamin
c. 3. fitokimia dan serat
makanan
Banyak orang yang merasa Telah
makan cukup sayuran tetapi kemungkinan besar bukan sayuran mentah. Ketika sayuran dimasak sebagian besar enzim
akan hancur. Kelompok vitamin B yang
ditemukan dalam biji-bijian juga akan hancur oleh proses pengolahan mungkin
yakin telah mengonsumsi zat gizi yang diperlukan tetapi kenyataannya kita
mengalami kekurangan gizi.
Selain itu banyak orang yang
juga mengalami dehidrasi Saya menyarankan asupan air yang baik adalah 2,5 liter
sehari termasuk air yang terkandung dalam makanan asupan air yang tidak
mencukupi merupakan suatu bentuk kekurangan gizi.
Zat gizi makro karbohidrat
protein dan lemak mungkin disediakan oleh makanan sehari-hari berbasis hewani
tetapi tidak selalu demikian kita menganggap sejumlah tertentu zat gizi itu
terkandung di dalamnya karena kita membacanya di buku atau berasal dari label
yang menyatakan bahwa memang demikian adanya. Pada kenyataannya banyak nilai gizi yang
bisa hilang dalam proses pengolahan makanan yang kita konsumsi. Dalam ilmu gizi konvensional kualitas
makanan yang kita konsumsi hampir tidak pernah dibahas.
Pada pola makan Jepang sumber
karbohidrat selama ini hampir selalu berat dan sampai dengan era Edo beras yang
digunakan sebagai bahan baku utama adalah beras yang tidak diolah atau hanya
sebagian yang diolah. Belakangan ini orang-orang Jepang mengonsumsi terutama
beras berwarna putih. Dari beras putih
olahan yang dibuang
kecambahnya seseorang tidak bisa berharap mendapatkan
jumlah mineral dan vitamin yang cukup.
Lagi pula dengan pola makan
menggunakan beras putih olahan akan muncul resiko terkena diabetes karena efek
yang menaikkan kadar glukosa setelah makan.
Hal yang sama berlaku pula pada roti dan pasta yang terbuat dari tepung
gandum olahan yang dibuang kecambah dan sekam nya.
Pola makan Amerika
menitikberatkan pada roti putih dan pasta sebagaimana makanan Jepang pada beras
putih. Di samping pengolahan yang
berlebihan dan telah kehilangan zat-zat gizi sejumlah roti di rak rak
supermarket juga mengandung gula. Sebagian
besar gula di pasar mengalami pengolahan dan bahkan mungkin mengandung sirup
jagung dengan kandungan fruktosa yang tinggi dan bukannya gula murni. Roti aneka kue dan biskuit yang mengandung
gula olahan atau sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi akan mendorong
tingginya kadar glukosa setelah makan. Makanan
ini juga mungkin mengandung zat aditif dan pengawet kombinasi tepung gandum
olahan dan gula putih menimbulkan lebih banyak masalah dari pada nasi putih.
Pertimbangkanlah suatu perubahan
bertahap dan manfaat yang akan Anda terima
Artikel ini dipublikasikan oleh : Agen Hydro C, untuk menjaga kersehatan tubuh, membuat awet muda dan untuk obat kanker, obat diabetes, obat hypertensi, asam urat,
0 komentar:
Posting Komentar